Thursday, May 10, 2018

Peterpan Series - Kim Joonmyun | Korean Stuff Addict

Previous Series [1] [2]


# Kim Joonmyun

Ruang drama ini pernah menjadi saksi bisu kesuksesan pentas dramaku. Kupendarkan pandanganku keseluruh ruangan ini, dipanggung itu aku memiliki sejarah yang manis. Aku Kim Joon Myun pernah menjadi bintang drama, kecintaanku pada drama bukannya tanpa sebab. Dan tanpa kusadari sebelumnya kecintaanku itu telah membawaku menuju cinta sejatiku.


//Flashback

“Peter Pan, kau yang akan menjadi Peter Pan..” teriak gadis itu sambil menunjuk kearahku, aku sedang duduk diatas panggung. Terang saja aku menunjukkan ekspresi kaget mendengar penuturan gadis itu.

“Aku?” walaupun terlihat sangat kaget tapi aku sungguh berharap bahwa aku benar-benar tidak salah dengar. Ini akan menjadi batu loncatan bagiku untuk menunjukkan kemampuan aktingku.

“Ya, memangnya siapa lagi disini yang memiliki wajah bocah sepertimu” beberapa orang tertawa kecil mendengar punuturan sang ketua tim. Dan aku tadi hanya bisa diam sambil memendam kesal didalam hati.

“Jangan pernah mencoba melawannya..” bisik seseorang yang berada tepat disampingku,Kang Min Hyuk. Aku hanya menyeringai kecil, aku tidak peduli, yang terpenting adalah aku mendapat peran utama.

Hari-hari terus berganti seiring dengan bergantinya dialog-dialog fantasi yang telah ditampilkan para pemain drama di sekolahku selama latihan. Selama itu pula aku mendapat pujian sekaligus kritikan dari gadis yang menunjukku sebagai tokoh utama. Dan selama itu juga aku memendam rasa kesal dalam hati mengingat jika bukan karena gadis itu aku tidak akan berdiri disini sekarang.
Mereka sedang menuggu Eun Gee –pemeran Wendy kami– , tapi aku lebih memilih membaca kembali skripku untuk mendalami karakter Peter Pan, si anak laki-laki yang menjadi bocah seumur hidupnya.

“Ah..apa yang harus kita lakukan sekarang?” terdengar pekikan putus asa dari seorang gadis, siapa lagi kalau bukan gadis pemarah itu.

“Ada apa?”

“Eun Gee, dia tidak bisa melanjutkan drama ini. Kemarin ia baru saja kecelakaan dan harus dirawat karena kakinya patah” sebuah suara menyeruak masuk ketelingaku yang kuyakini, Kang Min Hyuk.

“Kau bisa menggantikannya, bukankah kau sangat mendalami karakter Wendy?” aku memberi usul yang disambut dengan delikan sang gadis sutradara. Ayolah apa aku salah bicara? Bukan karena ia sutradara namun kulihat ia memang cocok untuk memerankan Wendy, wajahnya manis dan polos sangat pas untuk karakter Wendy.

“Ya, bahkan Eun Gee biasa meminta penjelasan padamu..” yang lain membenarkan.

“Waktu kita tidak banyak lagi, jadi lebih baik kau yang menggantikannya” dia memandangku ragu, baru kali ini aku melihat keraguan dimata coklat itu. Aku hanya mengangguk untuk meyakinkannya dan ia akhirnya membalas untuk mengangguk.

“Cha~..ayo latihan!” teriak seseorang menyemangati.

Semua kembali seperti semula, dia masih sama sering memarahiku dan juga memujiku. Dan aku terkadang dibuat terkagum-kagum dengan aktingnya, dia bukan hanya sutradara yang pandai berbicara. Dia adalah seorang calon sutradara besar.

Ada suatu adegan dimana Peter Pan harus menyelamatkan Wendy –yang jatuh–, dan disitu mereka harus saling menatap. Sungguh aku tidak bisa membayangkan bagaimana aku harus menatap mata itu, terlebih harus berpelukan. Sangat menakutkan mengingat dia gadis yang galak.

Mata kami saling bertemu dan sesaat aku menyadari aku mulai jatuh untuknya, dengan mata bersinarku. Aku telah jatuh pada mata sayu itu. Dengan jarak sedekat ini apa ia bisa mendengar debaran kencang jantungku?

//

“Kau benar-benar hebat Eun Soo-a, aku tidak menyangka lulusan SMA ini bisa menjadi sutradara terkenal sepertimu” suara berat seorang pria menyadarkanku dari ingatan masa lalu. Bukan suara itu yang menyadarkanku melainkan nama yang disebutnya. Yun Eun Soo.

Gadis itu melihat kearahku, bibirnya membentuk senyuman. Ternyata gadis galak itu dapat terlihat sangat cantik jika tersenyum. Bukannya aku tidak tahu, tapi selama bersamaku ia lebih cenderung memperlihatkan kemarahannya padaku -terlebih saat ia sedang kesal terhadap acting payah dari para pemainnya- daripada memperlihatkan senyumannya, selebihnya ia selalu berwajah datar tanpa ekspresi. Bagaimana bisa ia menjadi sutradara yang handal? Ia bahkan sangat tidak ekspresif.

Tapi itulah gadisku, yang selalu menuntut orang lain untuk jauh lebih berekspresif daripada dirinya. Dia adalah seorang figur penonton dalam filmnya. Ia selalu menempatkan dirinya sebagai penonton yang jenuh dengan segala aktifitas mereka yang akan merasa terhibur dengan melihat karya yang dibuatnya dan melupakan sejenak kesibukan yang melelahkan.

“Kim Joonmyun, benarkah kau Kim Joonmyun?”

“Si Peter Pan itu?” aku tersenyum mengangguk. Ternyata pria ini adalah wakil kepala sekolah kami yang baru.

“Wah..jadi kalian berpacaran?” aku menatap Yoo Eun yang tampak malu, oh..kau bisa malu juga rupanya?

“Baiklah kalau begitu, aku tidak akan mengganggu kalian” pria tadi pergi meninggalkan kami sambil tersenyum geli.

“Kau mengakuiku sebagai pacarmu?” aku bertanya padanya saat pria tadi benar-benar sudah menghilang. Gadis itu diam saja sambil menatapku.

“Aku tidak mengatakannya” aku tahu dia malu untuk mengakuinya jadi aku hanya memandangnya, sedikit penuh selidik. Dia terlihat gusar,

“Aku hanya mengatakan bahwa aku membawa seorang teman untuk membantu"

“Eoh..temanmu?” aku sengaja bertanya dengan nada menggoda, membuat gadis itu semakin terlihat gusar. Aku tahu cara ini selalu berhasil untuk menggodanya.

“Bahkan kisah kita masih banyak diingat orang, Peter Pan dan Wendy. Kau masih tidak mau mengakuinya Yun Eun Soo?” dia terlihat malu, pipinya merona merah. Kisah kami yang memerankan Wendy dan Peter Pan memang masih diingat hingga sekarang, sebuah pementasan tersukses disekolah kami.  Berapa banyak kau berubah seiring berputarnya sang waktu? Kurasa tidak banyak, dia masih tetap sama.

Cerita kita takkan pernah berakhir, sejak aku mulai jatuh untukmu. Aku akan selalu menatapmu dengan mata bersinarku...

.

No comments:

Post a Comment